Kamis, 19 September 2013

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR TANAH



BAB I. PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Tanah memiliki beberapa sifat-sifat fisik. Salah satunya adalah struktur tanah. Struktur tanah merupakan salah satu sifat morfologi tanah yang dapat diamati secara langsung. Morfologi tanah adalah deskripsi tubuh tanah yang menunjukkan kenampakan-kenampakan., ciri-ciri dan sifat-sifat umum dala suatu profil tanah. Ciri-ciri morfologi tanah merupakan petunjuk dari proses – proses yang pernah dialami suatu jenis tanah selama pelapukan, pembentukan dan perkembangan. Perbedaan faktor – faktor pembentuk tanah akan meninggalkan ciri dan sifat tanah yang berbeda pula pada suatu profil tanah.
Struktur tanah adalah susunan butir-butir primer tanah dan agregat – agregat primer tanah secara alami menjadi bentuk tertentu yag dibatasi oeh bidang-bidang yang disebut agregat. Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel – partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat hasil prose pedogenesis. Struktur tanah berhubunga dengan cara dimana partikel pasir, debu dan liat relatif disusun satu sama lain.
Belum ada metode yang secara obyektif dan kuantitatif dapat digunakan untuk menentukan struktur tanah. Dengan penentuan berat volume (BV), berat jenis (BJ) dan porositas tanah dapat membedakan antara struktur yang ada. Kaitannya dengan daya serap air, struktur tanah mempengaruhi karena berdasarkan dari pori – pori tanah, pori – pori tanah yang besar bermanfaat untuk aerasi dan infiltrasi. Sedangkan pori – pori yang kecil ntuk menyimpan lengas. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukanlah praktikum struktur tanah yang akan menganalisis bentuk, ukuran, perkembangan struktur tanah dan juga kemantapan tanah.

1.2  Tujuan praktikum
1.      Menetapkan kerapatan butir tanah (BJ)
2.      Menetapkan kerapatan massa tanah (BV)
3.      Menghitung porositas tanah (n)







BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
            Struktur tanah digunakan untuk menunjukkan ukuran partikel – partikel tanah seperti pasir, debu dan liat yang membentuk agregat satu dengan yang lainnya yang dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Agregat yang terbentuk secara alami disebut ped. Struktur yang dapat memodifikasi pengaruh tekstur tanah dalam hubungannya dengan kelembaban porositas, tersedia unsur hara, kegiatan jasad hidup dan pengaruh permukaan air (Madjid, 2007).
            Tanah yang terbentuk didaerah dengan curah hujan tinggi umumnya ditemukan struktur tanah atau granular dilapisan atas (top soil) yaitu horizon A dan struktur gumpal di horizon B atau tanah lapisan bawah (sub soil). Struktur dapat berkembang dari butiran – butiran tunggal ataupun kondisi massive. Dalam rangka menghasilkan agregat – agregat dimana harus terdapat beberapa mekanisme dalam partikel – partikel tanah mengelompok bersama menjadi doster. Pembentukan ini kadang – kadang sampai ke tahap perkembangan structural yang mantap (Hanafiah, 2005).
            Tanah dengan struktur baik mempunyai tata udara yang baik, unsur – unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat bersinggungan dengan rapat, akibatnya pori – pori tanah banyak terbentuk. Disamping itu struktur tanah harus tidak mudah rusak sehingga pori – pori tanah tidak mudah tertutup (Ananto, 2010).
            Struktur tanah dapat memodifikasi pengaruh tekstur dalam hubungannya dalam kelembaban, porositas, tersedianya unsur hara, kegiatan jasad hidup dan perubahan akar. Struktur lapisan dipengaruhi oleh praktis dan dimana aerasi dan draenase membatasi pertumbuhan tanaman. System pertanaman yang mampu menjaga kemantapan agregat tanah akan memberikan hasil yang tinggi bagi produksi pertanian (Utomo, 2005).
            Struktur tanah sangat berpengaruh dalam bidang pertanian. Tanah sebagai media tumbuh bagi tanaman menjadi penentu seberapa hasil panen yang akan didapat. Jika strukturnya terlalu mantap maka akar akan sulit menembusnya, sebaliknya jika kemantapan strukturnya terlalu lemah maka ketersediaan unsur hara dan air akan sedikit karena tanah tidak dapat mengikat unsur hara dan air dengan kuat, oleh karena itu dibutuhkan struktur tanah yang seimbang (Kurnia, 2006).

BAB III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 21 Mei 2013 pukul 15.40 WITA di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
3.2 Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain timbangan, piknometer, thermometer, botol pemancar dan pipet volum.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini anatara lain aquades, etanol dan tanah vertisol.
3.3 Prosedur kerja
3.3.1 Menentukan kerapatan butir tanah (BJ)
1.      Ditimbang piknometer kososng (a gram)
2.      Dimasukkan aquades ke dalam piknometer sampai batas yang ditentukan kemudian timbang kembali (b gram).
3.      Diukur suhu pada piknometer tersebut dengan menggunakan thermometer. Lihat daftar yang tersedia berapa BJ air pada temperature tersebut.
4.      Dikosongkan kembali piknometer, bersihkan dengan alcohol kemudian keringkan.
5.      Ditimbang 5 gram tanah vertisol. Dijumlahkan berat piknometer kosong (a) dengan berta tanah untuk mendapatkan nilai (c)
6.      Dimasukkan tanah tersebut kedalam piknometer. Tambahkan aquades sampai setengah dari isi piknometer. Homogenkan.
7.      Ditambahkan aquades hingga penuh. Diamkan selama 5 menit.
8.      Diukur suhu dengan menggunakan thermometer. Lihat daftar yang tersedia berapa BJ pada temperature tersebut.
3.3.2 Menentukan kerapatan massa tanah (BV)
1.      Diambil sebagian contoh tanah sedemikan rupa sehingga dapat masuk kedalam tabung ukur dengan longgar. Dibersihkan tanah yang lemah dan ditimbang (a gram)
2.      Dicairkan lilin pada cawan pemanas dan tanah tersebut dicairkan atau dicelupkan pada tanah tersebut dan ditunggu sampai membeku.
3.      Setelah selaput lilin cukup keras. Bongkahan lilin ditimbang (b gr)
4.      Diisi tabung dengan air sampai volume tersebut dengan tepat (missal p ml). bongkah tanah berlilin ditenggelamkan kedalam air yang menyebabkan permukaan air naik. Gunakan pipet ukur air (berat) air ditambahkan sampai permukaannya tepat garis tanda volume tertentu (missal q ml). dicatat air yang ditambah.
5.      Diambil bongkah tanah yang sejenis dan ditetapkan kadar lengasnya seperti pada acara kadar lengas tanah untuk mendapat tanah kering mutlak.
















BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
Tabel 4.1 Hasil pengamatan BJ dan BV tanah
Jenis tanah
BJ
BV
Porositas tanah
Tanah Vertisol
16,25
2,6
84%
Perhitungan
Diketahui :
a = 25 gr
b = 76,5 gr
c = 30 gr
d = 78 gr
BJ1 = 0,995
BJ2 = 0,995
Penyelesaian :
a.       Berat jenis tanah (BJ)
·         Berat tanah kering mutlak
(c-a) x  = (30 - 25) x
= 4,71 gr
·         Volume butir tanah
 -  =  -
= 51,75 – 48,24
= 3,51
·         Kerapatan butir tanah
=
=  = 16,25
b.      Berat volume tanah (BV)
BV = 2,6
c.       Porositas Total tanah
n = (1 - ) x 100%
= (1 - ) x 100%
= 0,84 x 100%
= 84%
4.2 Pembahasan
Dengan metode piknometer dapat diketahui harga BV, BJ dan porositas tanah (n). berat volume merupakan berat bongkah tiap satuan volume total bongkah tanah. Berat jenis dapat diartikan perbandingan relative antara berat padatan tanah dengan volume padatan. Sedangkan porositas merupakan presentase volume pori – pori terhadap volume bongkah tanah.
Pada hasil perhitungan didapatkan nilai BV yang lebih kecil dari BJ. BV sebesar 2,6 sedangkan BJ sebesar 16,25. Setelah didapatkan hasil BV dan BJ tanah vertisol tersebut, kita dapat menentukan porositas tanah (n) dengan rumus yang ditentukan, porositas tanah yang didapat adalah 84%.
Tanah yang digunakan pada praktikum ini adalah tanah vertisol. Tanah vertisol memiliki struktur tanah yang kurang stabil, hal ini menyebabkan tanah lebih peka terhadap erosi karena mudah hancur oleh energy pukulan air hujan. Permeabilitas tanah yang lambat dapat menyebabkan tanah mudah jenuh air dan mudah terjadi aliran permukaan sehingga potensial terhadap bahaya erosi.
Bahan organic dapat memperbaiki agregasi tanah (struktur) sehingga dapat meningkatkan pori tanah. Nilai BJ yang tinggi menunjukkan bahan organic yang rendah. Porositas tanah dipengaruhi oleh adanya kandungan bahan organic tanah, porositas tinggi menunjukkan bahan organic rendah. Tanah dengan struktur granuler/remah mempunyai porositas tanah yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur pejal tanah yang mengandung lempung karena mempunyai pori – pori makro, yaitu pori – pori yang ukurannya besar sehingga sulit menyimpan air. Kesulitan dalam menyimpan air ini diakibatkan karena air yang terdapat dalam pori makro cenderung berat sehingga tertarik gaya gravitasi ke bawah, mengalir menjadi air gravitasi.
BAB V. PENUTUP
5.1    Kesimpulan
Berdasarkan percobaan tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Tanah vertisol memiliki struktur tanah yang kurang stabil yang menyebabkan tanah peka terhadap erosi.
2.      Nilai BJ tanah vertisol cukup tinggi yang menunjukkann rendahnya kandungan bahan organic tanah tersebut.
3.      Tanah yang mempunyai struktur mampat akan mempunyai nilai porositas yang rendah, sebaliknya struktur yang remah akan mempunyai porositas yang tinggi
4.      Bahan organic dapat memperbaiki agregasi tanah (struktur) sehingga dapat meningkatakan pori tanah.
5.2    Saran
Dalam memilih tanah yang sesuai bagi tanaman, kita harus memilih struktur tnah yang stabil dan pori – pori tanah yang sesuai. Pori mikro yang terisi air dan pori makro terisi udara.




11 komentar:

  1. iyyya,, kurangg daftar pustakanya

    BalasHapus
  2. gk ada dapus, saya kais bintang 3. andaikan ada dapus sy kasih bintang 5 dah. :v :v :v

    BalasHapus
  3. Do you realize there's a 12 word sentence you can say to your partner... that will induce deep feelings of love and impulsive attraction to you buried within his heart?

    That's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, worship and guard you with his entire heart...

    12 Words Who Trigger A Man's Love Instinct

    This impulse is so hardwired into a man's brain that it will drive him to work better than ever before to love and admire you.

    In fact, fueling this dominant impulse is absolutely important to getting the best ever relationship with your man that the second you send your man a "Secret Signal"...

    ...You'll immediately notice him expose his heart and soul to you in such a way he haven't experienced before and he'll see you as the one and only woman in the world who has ever truly tempted him.

    BalasHapus
  4. Did you hear there is a 12 word phrase you can tell your crush... that will induce intense emotions of love and impulsive attractiveness for you deep within his chest?

    Because hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, look after and look after you with all his heart...

    12 Words Will Fuel A Man's Love Response

    This impulse is so hardwired into a man's brain that it will make him work better than ever before to take care of you.

    In fact, fueling this powerful impulse is absolutely binding to getting the best ever relationship with your man that the instance you send your man a "Secret Signal"...

    ...You'll soon find him open his soul and heart to you in such a way he haven't experienced before and he will recognize you as the one and only woman in the universe who has ever truly interested him.

    BalasHapus